Karya Tulis Ilmiah



HUBUNGAN MASA ANAK DITAHAN DENGAN TINGKAT KONSUMSI (ENERGI DAN PROTEIN) DAN STATUS GIZI NARAPIDANA GOLONGAN B.I DI LEMBAGA PEMASYARAKATAN ANAK KELAS IIA BLITAR

Prodi : POLTEKKES KEMENKES MALANG PRODI DIII GIZI
Pengarang : IRKA DWI FATMAWATI
Dosen Pembimbing : Dibawah Bimbingan: Sugeng Iwan dan Hasan Aroni
Klasifikasi/Subjek : , status gizi, energi
Penerbitan : , Malang: 2013.
Bahasa : Indonesia
PENYIMPANAN
Lokasi : PUSAT-33-A-
Jumlah : 0

Abstraksi

ABSTRAK Irka Dwi Fatmawati, 2013. Hubungan Masa Anak Ditahan dengan Tingkat Konsumsi (Energi Dan Protein) dan Status Gizi Narapidana Golongan B.I Di Lembaga Pemasyarakatan Anak Kelas IIA Blitar. Karya Tulis Ilmiah, Program Studi DIII Gizi Malang, Jurusan Gizi, Politeknik Kesehatan Kemenkes Malang. (Dibawah Bimbingan: Sugeng Iwan dan Hasan Aroni). Anak binaan adalah remaja yang secara fisiologis sedang berada dalam tahap pertumbuhan dan perkembangan, sehingga memerlukan asupan yang cukup agar kebutuhan gizinya terpenuhi. Menurut Tri Retnaningtyas (2002), keadaan gizi pada masa ini memberikan sumbangan bagi perkembangan organ pada masa selanjutnya (masa dewasa). Status gizi ini dipengaruhi oleh tingkat konsumsi zat gizi, sedang tingkat konsumsi, ditentukan oleh jumlah makanan yang dikonsumsinya. Apalagi keadaan ini tidak dalam kurun waktu yang singkat, akan tetapi sesuai dengan masa tahanan anak. Penelitian tentang masa anak ditahan dengan tingkat konsumsi (energi dan protein) dan status gizi narapidana diperlukan untuk mendukung tugas pokok Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) yakni pembinaan, pelayanan dan keamanan. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui hubungan masa anak ditahan dengan tingkat konsumsi (energi dan protein) dan status gizi narapidana golongan B.I di Lapas Anak Kelas IIA Blitar. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat mendukung tugas pokok Lapas yakni pembinaan, pelayanan dan keamanan. Jenis penelitian ini adalah observational dengan desain penelitian cross sectional. Penelitian dilakukan di Lapas Anak Kelas IIA Blitar pada bulan Februari 2013. Pengolahan dan analisis data menggunakan uji statistik Korelasi Spearman dan Chi Square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari ke 30 responden, responden dengan usia 16 hingga 22 tahun telah menjalani masa tahanan selama 1 tahun, 2 tahun dan 3 tahun. Tingkat konsumsi energi dan protein sebagian besar responden termasuk dalam kategori defisit berat. Responden masa anak ditahan 1 dan 2 tahun, sebagian besar status gizi responden dalam kategori normal. Berdasarkan uji statistik korelasi Spearman pada tingkat kepercayaan 95%, variabel masa anak ditahan tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat konsumsi energi dan protein narapidana. Serta berdasarkan uji statistik Chi Square pada tingkat kepercayaan 95%, variabel tingkat konsumsi energi dan protein tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan status gizi narapidana. Asupan makanan narapidana disarankan sesuai dengan standar sehingga dapat mencapai tingkat konsumsi energi dan protein yang dianjurkan, yang selanjutnya dapat mepertahankan atau meningkatkan status gizi. Untuk merubah asupan makanan responden maka dapat dilakukan edukasi kepada keluarga serta pihak Lapas memperhatikan penyelenggaraan makanan yang disesuaikan oleh Pedoman Pelayanan Kesehatan Anak di Lapas tahun 2009. Kata kunci: Masa Anak Ditahan, Tingkat Konsumsi Energi dan Protein, Status Gizi



Lampiran